Monday, February 13, 2012

Get Well Soon, Pi-chan :')

Ini kali kedua Pi-chan sakit dan (karena panik) akhirnya dibawa ke dokter.

Pertama sakit, hampir setahun lalu, kerontokan bulu yang (kemungkinan besar) penyebabnya adalah kutu atau telur-telur cacing dari serbuk kayu yang jadi alas kandangnya. Akhirnya dikasih resep salep Decocoderm sama dokternya, terus dikasih saran agar serbuk kayu dan pasir toiletnya dijemur dulu sebelum digunakan supaya telur-telur cacing atau kuman-kuman yang masih bisa aktif berkembang biak mati. Alhamdulillah beberapa hari kemudian sembuh, kulit keriputnya kembali ditutupi bulu.

salep yg bukan cuma ampuh untuk manusia

Nah, yang kedua ini lebih serius.
Suatu malam saat 'ritual' kasih makan, tiba-tiba ade saya komentar, "Mba Pi-chan kok diem aja dari tadi. Kayanya sakit. Makannya juga ga banyak". Terus saya cuma nanggepin, "Masa? Udah tua kali". Maklum hamster saya ini umurnya udah setahun lebih.

Besok paginya saat saya lagi iseng-iseng ngeliatin tingkah pecicilan hamster pasca pemberian sarapan, baru keliatan ada yang aneh di bagian bawah badannya. Tapi saya belum khawatir. Sampai tiba-tiba Pi-chan terbalik (posisi telentang) dan dengan susah payah membalikkan kembali badannya karena terhalang benjolan yang cukup besar di bagian bawah perut dekat kelaminnya (kalau saya ga salah prediksi).
Shock!

Sedih banget rasanya ngeliat binatang yang ga ngerti apa-apa sakit kaya gitu. Gerakannya jadi lamban, selera makannya menurun, yang biasanya aktif jadi mojok terus kaya menahan rasa sakit :'(

Saya coba cari-cari info di internet mengenai penyakit hamster dan penanganannya, tapi ga ada yang cocok dengan ciri-ciri yang disebutin. Terus tanya-tanya temen yang kebetulan calon dokter hewan dan sekarang lagi koas, Adit. 'Pemeriksaan' awal dari Adit via sms:
"Benjolan keras atau lembek?"
"Bisa ditarik atau nempel sama perutnya?"
"Jantan atau betina? Benjolannya di bagian susunya bukan? abis melahirkan/menyusuikah?"
Karena via sms dan saya yang awam akhirnya cuma dikasih saran untuk kasih vitamin hamster (yang bisa dibeli di Pet Shop) atau minyak ikan (dengan dosis setengah kapsul) karena terlalu beresiko kalau diberi resep obat.

Khawatir penyakitnya makin parah, akhirnya Pi-chan dibawa (lagi) ke dokter. Benar saja, ternyata ini penyakit yang cukup serius. Katanya kemungkinan harus disuntik dan disedot cairannya :((
Tapi karena baru 3 hari (jadi mungkin belum akut), Pak Dokter coba kasih obat. Dengan harapan benjolannya kempes dan Pi-chan ga perlu di 'operasi'.

puyer racikan dokter, biar kempes benjolannya

20 bungkus puyer, salep buat bulu, madu biar manis, suntikan buat nyekokin. Pi-chan fighting!

Udah gitu dengan sadisnya Bapak komentar, "Udah kasih kucing aja. Daripada sakit kaya gitu, kasian. Mending mati".
NOOOO!!

"Kalau udah memutuskan untuk pelihara binatang harus komitmen ngerawat. Jangan cuma sehatnya doang diajak main-main, tapi giliran sakit ga diurusin sampe akhirnya mati sendiri. Kejam!"

3x sehari harus dicekoki obat :(

Jadi merasa bersalah. Karena beberapa bulan ini saya dan ade udah mulai males membersihkan kandang hamster. Kasih makan juga suka telat, biasanya dua kali sehari (pagi dan malam). Tapi belakangan paling cuma sehari sekali.

Hamster di rumah ada dua. Semuanya betina. Karena yang satu berwarna gelap jadi dikasih nama Moko dan yang satu lagi warnanya putih, namanya Pi-chan. Fyi, nama-nama tersebut diambil dari nama aktor favorit sang majikan. huehuehue #GaPenting

sekandang berdua

Ade saya sempet bilang, "pantes aja mba, si Moko naro-naroin makanan ke pasir. Buat si Pi-chan, soalnya dia diem aja". Moko so sweet.. :')

Pi-chan jaman muda

Kalau diinget-inget ternyata Pi-chan lebih sensintif. Daya tahan tubuhnya yang kurang, ditambah majikan pemalas terbukti sukses bikin Pi-chan dua kali sakit. Hiks.

sementara dipisah dari Moko

Gome ne Pi-chan.

Get well soon.

Thursday, February 2, 2012

47 Ronin

"Among flowers, cherry blossom
Among men, the samurai"


Berawal dari rekomendasi teman yang menyarankan novel karya John Allyn tentang Klan Ottori (Setelah selesai baca baru tau ternyata itu novel tetralogi. Dang!), akhirnya saya jadi ketagihan membaca novel yang berlatar Jepang jaman kejayaan samurai.

Why do i love it?
Novel yang mengangkat kisah samurai biasanya berlatar belakang sejarah. Jadi secara tidak langsung memberikan pengetahuan kepada pembacanya. Mempelajari sejarah dengan cara yang menyenangkan. Sang penulis juga memberikan penggambaran yang cukup komplit. Dari kehidupan sosial masyarakatnya, budaya dan kepercayaan yang dianut, bagaimana pemerintahan dijalankan dan bagaimana penerimaan serta penghormatan rakyat terhadap pemerintahan yang berlaku pada saat, semuanya bisaditemui dalam novel tersebut.

Karena beberapa kelebihan itulah fix, John Allyn menempati urutan nomor dua setelah Dan Brown di daftar novelist favorit saya :D

Novel lain karangan John Allyn lainnya, selain Seri Klan Ottori, adalah 47 Ronin.


47 Ronin diangkat dari kisah nyata yang terjadi sekitar abad ke-18, pada jaman pemerintahan Shogun. Menceritakan pembalasan dendam seorang samurai terhadap pembunuh majikannya. Majikan disini adalah seseorang yang dijadikan tuan bagi bushido untuk mengabdikan seluruh hidupnya, biasanya adalah pemimpin Klan (CMIIW).

"Tak satupun seorang Ronin yang dapat hidup satu atap dengan pembunuh majikannya"

Dari novel itu saya jadi sedikit tahu, bagaimana kehidupan seorang samurai yang ternyata sangat setia dan amat sangat menjunjung harga diri serta kejujuran. Hmm..jadi ga heran kalau masyarakat Jepang saat ini sangat gigih dan bekerja keras dalam segala hal agar dapat berdiri diatas kaki sendiri (bahkan disaat bencana tsunami beberapa bulan silam), karena nenek moyang mereka pun seperti itu.

Overall, novel ini sangat bagus - terlepas dari nilai islam yang mengajarkan kedamaian dan tidak boleh mendendam - karena kita bisa 'melihat' bagaimana ketenangan, kecermatan dan kehatia-hatian pemimpin sangat berperan penting dalam dalam menyusun dan menjalankan strategi.
Bahkan saya berhasil membuat adik saya yang hobinya baca komik untuk membaca 47 Ronin ini sampai selesai, yang kemudian ditularkan ke teman sekelasnya. Haha.



What's Title: Kisah 47 Ronin

Who's the author: John Allyn
Where to buy: Kober (UI)
How much: Rp.25000,-
How many pages: 311