Satu kata.
Tersimpan begitu lama. Sampai mengarang dalam cangkang kepala rasanya.
Sesekali muncul dalam mimpi.
Tak jarang jadi teman sebelum tidur, kemudian teringat lagi sampai pagi.
Karena menuliskannya butuh keberanian.
Bahkan hanya untuk sekedar pengakuan.
Tuesday, May 28, 2013
Tuesday, May 14, 2013
A Note To Be Reminder
"Tahu, mengapa kita tak boleh terlalu senang berlebihan saat dikaruniai kenikmatan?
Agar kita menjaga yang lain untuk tetap bersyukur..
Karena, tak semestinya kita menjadi perantara orang untuk kufur nikmat..
Yang hamil, menjaga perasaan orang yang belum hamil..
Yang sudah menikah, menjaga perasaan orang yang belum menikah..
Yang kaya, menjaga perasaan orang yang miskin..
Yang sempurna fisiknya, menjaga perasaan orang yang memiliki kekurangan fisik...
Indah...
Kita menjaga diri bukan lantaran orang-orang disekitar kita iri..
Kita menjaga diri bukan berarti kita tidak berhak mengekspresikan rasa senang dan syukur kita..
Kita menjaga diri karena kita ingin sama-sama bersyukur dengan mereka yang belum mendapati nikmat yang sudah kita dapati..
Karena menjadi perantara syukur bagi orang lain adalah kenikmatan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.."
Menemukaan catatan ini di blog seorang teman. Membacanya selain bikin saya mikir juga bikin iri. Ya iri. Iri karena melihat seseorang dapat menuliskan hal yang dalam, penuh makna, tapi dengan cara yang indah dan tidak menggurui.
Well, catatan ini buat saya pribadi agar membagi kebahagian kepada orang lain dengan takaran porsi yang cukup. Berbagi kebahagiaan tidak ada salahnya, tapi harus tahu porsinya. Makan kebanyakan eneg, pamer berlebihan juga bikin(orang lain) eneg. Hehehe..
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik toh? :)
Agar kita menjaga yang lain untuk tetap bersyukur..
Karena, tak semestinya kita menjadi perantara orang untuk kufur nikmat..
Yang hamil, menjaga perasaan orang yang belum hamil..
Yang sudah menikah, menjaga perasaan orang yang belum menikah..
Yang kaya, menjaga perasaan orang yang miskin..
Yang sempurna fisiknya, menjaga perasaan orang yang memiliki kekurangan fisik...
Indah...
Kita menjaga diri bukan lantaran orang-orang disekitar kita iri..
Kita menjaga diri bukan berarti kita tidak berhak mengekspresikan rasa senang dan syukur kita..
Kita menjaga diri karena kita ingin sama-sama bersyukur dengan mereka yang belum mendapati nikmat yang sudah kita dapati..
Karena menjadi perantara syukur bagi orang lain adalah kenikmatan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.."
Menemukaan catatan ini di blog seorang teman. Membacanya selain bikin saya mikir juga bikin iri. Ya iri. Iri karena melihat seseorang dapat menuliskan hal yang dalam, penuh makna, tapi dengan cara yang indah dan tidak menggurui.
Well, catatan ini buat saya pribadi agar membagi kebahagian kepada orang lain dengan takaran porsi yang cukup. Berbagi kebahagiaan tidak ada salahnya, tapi harus tahu porsinya. Makan kebanyakan eneg, pamer berlebihan juga bikin(orang lain) eneg. Hehehe..
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik toh? :)
Subscribe to:
Posts (Atom)