Mereka, Ia dan Kalian

Adalah mereka, yang setiap pagi ingin kupeluk, tapi tertahan malu. Yang selalu mendukung penuh dan percaya,  saat yang lainnya bertanya. Siaga dan selalu ada, bahkan sebelum aku berucap untuk meminta.

Adalah ia, yang terselip di rutinitas 5 waktuku. Bukan untuk meminta yang tanpa cela, namun yang mau memperbaiki bersama. Yang datang pada saat yang tepat, meskipun beberapa bilang terlambat.

Adalah kalian, yang membuatku memiliki banyak memori untuk dirindukan. Merangkai cerita sejak kita berlagak dewasa hingga kini yang tak mau dianggap tua. Berbagi ketika malam gulita, sampai fajar menyapa.

Adalah aku, yang percaya bahwa kita - aku, mereka, ia dan kalian - (akan) saling mencinta meski tanpa kata yang memesona :)

2015 Please be Nicer :)

2014 lalu resolusi saya hanya 1, tidak muluk : segera akhiri drama dengan dosen pembimbing kemudian wisuda S1.

Tapi ternyata Allah memberikan banyak hal menyenangkan.

Salah satunya tiga dari sekian banyak tempat yang masuk dalam bucket list saya, sudah dicoret. Yeay!

#1 JAPAN

Perjalanan empat hari (Tokyo-Kawaguchi-Nagoya), anggap saja sebagai teaser. I'll be back for the bigger adventure #ciela

 

Ga ada bedanya sama gunung salak T-T (saljunya udah mencair)

Soft cream di ketinggian 2000feet, bersuhu 9derajat. Yang jual aneh, yang beli lebih aneh lagi. 

Artsy wall on Shin-fuji station

Adanya padi di halaman kuil ini masih masih jadi pertanyaan

Temen-temen Maruko-chan :D

Nagoya from top of Nagoya Castle

#2 MACAU

Laut yang 'disulap' jadi mini LA. Yap, Macau bisa jadi surga buat orang-orang yang mau mengadu nasib di meja casino. Mulai dari casino 'receh' sampe yang berkelas, ada disini. 

Katanya sih, penduduk Macau sendiri sudah gak mau judi karena mereka sadar bahwa judi cuma bikin mereka miskin. Kalah penasaran, menang ketagihan (sampe akhirnya jadi kalah).

Satu-satunya objek yang membuat saya tertarik untuk datang ke sini lagi adalah : Bungee jumping dari Macau Tower (sayangnya blm nyoba karena harganya mahal bgt. haha. hiks).

#3 DIENG

Fenomena alam 'kristal es di Dieng saat musim kemarau  adalah salah satu alasan tempat ini masuk dalam bucket list saya. Meskipun ke sana saat kemarau (September) tapi sayangnya saya ga melihat daun yang jadi es :( . Tapi sebagai gantinya adalah melihat negeri khayangan Dieng dari puncak gunung Prau #haru. 

Pengalaman menanjak Prau bikin saya sadar bahwa saya fix bukan anak gunung. Naik gunung (sepertinya) cukup sekali, selebihnya BHAY!

Bukankah Begitu?

Diperlukan memori yang cukup dalam untuk menciptakan rindu.
Bagi saya rindu tak sedangkal pertemuan 1 menit tanpa sapa.
Jangan memanipulasi rindu, karena rindu tidak sesederhana itu.