Thursday, January 28, 2010

The Lost Symbol


Satu lagi buku Dan Brown, katanya sih buku ini juga kontroversial. Sepertinya bukan Dan Brown namanya kalau mengeluaran buku yang biasa-biasa saja. Saya sendiri penggemar Dan Brown, semua buku-bukunya sudah saya baca-walaupun semua adalah pinjaman:please: - dan memang sangat luar biasa!:okay:

Nah berikut ini sedikit 'bocoran' yang saya dapat dari tempointeraktif.com

Novel ini mengisahkan konspirasi kelompok rahasia Freemasonry di pemerintahan Amerika Serikat. Brown tetap menyajikan cerita tentang pakar simbol Robert Langdon dengan kisah yang cepat dan membuat pembaca sulit mengalihkan dari halaman buku. Novelnya juga kontroversial, seperti biasa.

"Da Vinci Code", misalnya, mengungkap konspirasi yang memegang rahasia bahwa Yesus memiliki anak. "The Lost Symbol" bukan kekecualian. Novel ini mengungkap kelompok rahasia Freemasonry di pemerintahan Amerika Serikat.

Tidak heran, novel ini menggunakan ibu kota Amerika, Washington, sebagai lokasi cerita. Seperti "Da Vince Code", Langdon akan membongkar rahasia Freemanson lewat jejak-jejak arsitektur di Washington.

Tentu saja, ada musuh dengan karakter kuat, hampir-hampir seperti karakter dalam komik. Dalam "Da Vinci Code" ada rahib albino yang menakutkan. Dalam "The Lost Symbol" tampil orang berotot bertato yang menyebut dirinya Mal'akh (dalam bahasa Ibrani berarti malaikat).

"The Lost Symbol" dibuka dengan adegan saat Mal'akh dilantik masuk posisi tinggi di Freemasonry. Kisah berpindah saat Langdon menumpang pesawat pribadi terbang ke Washington karena diundang berbicara dalam satu acara di gedung Capitol--gedung DPR/MPR-nya Amerika Serikat.

Saat sampai di Capitol itu para pembaca mulai menahan nafas. Undangan itu palsu. Ia diundang oleh temannya yang kaya raya dan anggota Freemasonry, Peter Solomon. Tapi Solomon malah ditemukan tewas dengan tangan ditato simbol Freemasonry dan menunjuk gambar George Washington dari 1865.

Washington--seperti sejumlah presiden Amerika seperti Benjamin Franklin, Teddy Roosevelt, Harry Truman, dan Gerald Ford--memang benar anggota Freemasonry. Latar belakang ini membuat bangunan di Washington banyak diwarnai kepercayaan Freemasonry.

Seperti novel Brown sebelumnya, Langdon akan ditemani perempuan cantik saat berpetualang. Dalam "The Lost Symbol", perempuan itu adalah saudara Peter Solomon, Katherine Solomon.

Bersama Katherine, Langdon menghadapi Mal'akh yang memiliki motif mencari kuil Freemasonry yang tersembunyi. Kuil itu, menurut kepercayaannya, bisa membuatnya melakukan transformasi.

Wahh..jadi makin penasaran. Anyone feel free to lend me this book?ehehe..
:eheh:

Monday, January 25, 2010

thing i love the most

Pernah memperhatikan langit? atau bahkan berlama-lama memandang langit karena terlalu kagum dengan keindahan gradasi warnanya? Ya, mungkin saya adalah salah satu orang yang kepincut sama langit :eheh:. Tak jarang saya memandangi langit untuk melihat atau mencari-cari awan yang unik. Terdengar seperti orang yang tidak punya kesibukan ya. Haha. Ya maklum saja saya memang mahasiswa yang hanya disibukan oleh tugas pemberian dosen :please:. Tapi tidak ada ruginya loh sekali-kali 'mengintip' langit, karena warna birunya yang kalem di siang hari bisa jadi obat penenang ditengah panasnya matahari yaang menusuk-nusuk kulit. Apalgi kalau sore hari. Wah, Subhanallah! luar biasa sekali warna langit di sore hari. Gradasi warna ungu, orens, merah bahkan merah jambu sungguh membuat saya takjub:sigh:.

Bagi Anda orang Depok yang sering melewati fly over di sore hari, pernahkah Anda menoleh ke arah terbenamnya matahari? Jika belum saya sarankan Anda untuk melihatnya sekali dan Insya Allah tidak akan menyesal. Terdengar seperti pedagang ya?Haha. Ya karena saat sore hari, di fly over Anda akan bisa melihat langit yang sangat indah ditambah dengan gunung dan bukit-bukit. Benar-benar lukisan yang sempurna:woooh:. Mungkin terdengar belebihan, tapi bagi saya pecinta langit i really love that scene!

Nah, berhubung saya juga suka mengambil gambar langit-langit sekitar. So please enjoy this!:bringiton:
(Lokasi : jalan tol, museum BI, atap rumah)

Little Zahra

Hari ini pergi ke Citayam, meet my little Zahra:woooh:. She's a cute boyish girl. 15 Februari nanti umurnya genap 1 tahun. Sekarang Zahra sedang lucu-lucunya. Saat kami ke rumahnya tadi, dia sudah bisa berdiri sendiri. Setiap berhasil berdiri, selalu tepuk tangan (girang sendiri.haha). "Teh..teh..", Zahra memanggil saya dengan sebutan teteh. Saya jadi merasa risih sendiri, ga enak dengarnya. Soalnya saya kan orang Jawa, tidak terbiasa dipanggil teteh:blush:. Haha. Selain karena Zahra keturunan sunda mungkin lebih sulit bagi lidahnya kalau memanggil saya dengan sebutan 'mbak'.
Tingkahnya selalu membuat orang-orang disekitarnya kewalahan. Benar-benar tidak bisa diam. Selalu bergerak kesana-kemari. Tidak takut dengan hewan, kalau ada kucing buntutnya pasti ditarik:takot:. Kalau ada ayam di panggil "ck,ck,ck..", sambil menjetikan jarinya.

Sunday, January 10, 2010

Hello, Mr. Mousa There?


"Hallo Mr. Mousa?" "Good morning Mr. Mousa?" "Bisa bicara dengan bapak Mousa?"

Sekitar dua tahun lalu, dimulailah telepon dan sms salah sambung yang mencari Mr. Mousa . Most of them are foreigner i think. Karena banyak juga dari mereka yang bertanya dalam bahasa inggris. Awalnya sempat panik juga, karena tiba-tiba 'ditodong' sama bule dan salah sambung pula!:argh: Jadilah saya cuma menjawab "sorry, wrong number. Wrong number!". Haha. Tapi si penelpon cukup puas dengan jawaban saya ternyata, dan dia minta maaf juga lalu langsung menutup teleponnya:ahaha:

Suatu ketika-Idul fitri 2 tahun lalu (2008), seseorang menelpon saya dan mencari Mr.Mousa. Saat itu saya berpikir, mungkin orang tersebut ingin mengucapkan selamat hari raya. Setelah saya cek, ternyata kode area teleponnya dari Thailand. Wow, too bad. Tak hanya itu saya juga sempat mendapat sms yang panjang lebar, mengenai ucapan selamat hari raya dengan bahasa inggris dan nama yang tercantum tidak saya kenal.

Seringnya menjadi penerima telepon salah sambung, membuat saya mempersiapkan diri untuk menjawabnya. Ya, akhirnya saya membuat plan. Ketika seseorang mencari Mr. Mousa lagi maka saya akan beritahu bahwa sepertinya Mr. Mousa sudah mengganti nomornya dan tanya siapa sebenarnya Mr. Mousa. Karena menurut saya cukup banyak orang yang mencarinya. Sempat suudzon juga, "jangan-jangan ni orang dikejar-kejar utang, makanya ganti nomor", haha (sepertiya saya terlalu banyak menonton film). Tetapi ternyata semua tidak berjalan sesuai rencana. Ketika ada yang menelpon..

"Hello, can i speak with Mr. Mousa ?":galit: (shock) "Ah wrong number. I think Mr. Mousa had change his number" "oh ok. Thank you!"
-gagal bertanya siapa sebenarnya Mr. Mousa-:tsk:

Lalu sekitar 2 minggu lalu ada yang sms saya, "Bapak Mousa sorry too late... bla..bla..". Ini kesempatannya saya bertanya siapa sebenarnya Mr. Mousa. Karena lebih mudah kalau pasive. Hehe. Dengan kemampuan yang not good enough saya kirim balik sms.

"Sorry, i think Mr. Mousa already changed his number. If you don't mind, may i know who is Mr. Mousa? Because many people looking for him"
(dan ternyata di balas!) "Who is this?"
"I'm people who has this number since 5 years ago. Live in Jakarta" "I'm sorry . Mr Mousa is one of our staff. Thank you"
Yaa walaupun belum jelas juga staff diperusahaan apa, tapi seperti beliau orang penting:siga:.

Alhamdulillah, sekarang sudah tidak ada lagi yang 'menyapa' saya dengan english-nya dipagi hari saat saya masih tidur:sleep:. Nomor-nomor tak dikenal dan dengan kode area selain +62.
Mudah-mudahan semuda udah tau ya nomornya Bapak Mousa atau anyone knows who is Mr. Mousa?