Thursday, March 8, 2012

Kulo Tresno Ngayogjokarto! #1

Jumat (03/03/12) lalu, delapan anak Depok yang sumpek dengan rutinitas memutuskan untuk singgah sesaat ke kota lain: JOGJA!

Perjalanan dimulai Jumat malam, dengan kereta ekonomi dari stasiun Senen pk. 20.35 WIB. Semua hal di yang terjadi dalam trip kali ini baru pertama kali saya alami, termasuk menempuh perjalanan jarak jauh dengan kereta api.

Well, ternyata suasana dan kondisi kereta api ekonomi tidak separah seperti yang saya tonton di tv saat musim mudik, mungkin karena hari biasa dan bukan musim liburan juga kali ya.. Tapi kata teman saya sekarang memang jauh lebih tertib, tidak ada lagi penumpang yang 'berserakan' tidur di bawah kolong tempat duduk. Karena PT KAI hanya menjual tiket sesuai dengan jumlah tempat duduk. Jadi, sudah tidak ada lagi tiket berdiri. Konsekuensinya, kita harus antri saat pembelian tiket. Fyi, pemesanan tiket ekonomi harus H-7 sebelum keberangkatan dan loket dibka mulai 07.00WIB.

Kembali ke suasana kereta, banyak hal-hal baru yang saya temui dan baru saya tahu. Like these:
  1. WC kereta ekonomi cukup bersih.
  2. Ada jasa penyewaan bantal resmi dari PT KAI, harganya Rp.4000/bantal. Dan si mas-mas nya kalo bawa bantal heboh banget. Bisa sampe 20 tumpuk. Macam akrobat.
  3. Ada juga makanan yang resmi dijual dari PT KAI. Dari mulai nasi goreng dengan dua buah jenis telor, dadar dan ceplok yang mana ketebalan telor dadarnya hanya bisa diukur dengan menggunakan jangka sorong dan telor ceplok yang cuma 1/4 bagian seharga Rp.12.000,- sampai teh manis.
  4. Kereta akan berhenti cukup lama di beberapa stasiun (sekitar 10-15 menit), bahkan sempat berhenti satu jam di salah satu stasiun (lupa nama stasiunnya). Nah, saat itu banyak pedagang-pedangan lokal yang masuk dan menawarkan dagangannya. Dari "Enegren" sampai "Colonyet"!!
  5. Di salah satu stasiun, kalau tidak salah ingat setelah Cirebon akan ada banyak anak-anak muda pengamen yang agak memaksa. Mereke mengetuk-ngetuk jendela kereta, lalu menyodorkan tangannya ke dalam sambil teriak, "Minta seribu Teh/A, atau minta rokoknya" atau "Coba bayangin anak bapak kaya saya, minta seribu doang. Buat makan atau minta rokoknya". WTH! Minta uang buat ngerokok, yaila! Males banget saya dengernya. Saran saya, pura-pura tidur aja, lama-lama juga mereka pergi. Biarin aja marah-marah. Toh kereta juga akan jalan (hehe. jahat). Atau tutup jendela kereta.
  6. Nah ini yang paling menarik, setelah masuk daerah Jogja ada pengamen banci dengan bulu mata ala ombak Kuta Bali dan baju yang super sexy, nyayi lagu yang sangat ear catchy, "Wer ewer ewer, seerrr..!!". Kemungkinan besar ini banci daerah operasinya di sekitaran Jogja, soalnya temen saya juga pernah ketemu dan menyanyikan lagu yang sama, dengan alat musik khas-nya: bass betot. Jadi yang mau ke daerah Jogja dan sekitarnya siap-siap dengan pertemuan ini ya. Haha.

Setelah 10 jam perjalanan, akhirnya pukul 06.30WIB kami sampai di destinasi pertama: Stasiun Lempunyangan. Yippii!


Dari stasiun langsung ambil mobil sewa ke rental, kemudian cari sarapan. Masalah kuliner di Jogja ini, kami serahkan sepenuhnya kepada salah satu teman yang hampir 5 tahun ngilmu di Jogja: Dani. Dan jadilah kami sarapan di Lotek Ibu Bagyo. Loteknya enak sodara-sodara! Wajib coba!

kanan: Bung Dani, selaku guide + promotor sarapan kali ini

Selesai sarapan lanjut destinasi ke dua yaitu, Goa Pindul!
Perjalanan sekitar satu jam dari daerah dekat St. Lempuyangan (maap ga tau namanya. hehe) ke Goa Pindul. Karena petunjuk jalan yang terbatas jadilah kami bolak-balik tanya penduduk sekitar.


Wisata Goa Pindul ini baru resmi dibuka tahun 2010 lalu. Disana bisa mili, rafting atau tubbing ke dalam Goa. Kami memilih untuk tubbing, menyusuri Goa sepanjang 350m dengan menggunakan ban dan sodara-sodara, kedalamannya mencapai 3-10m!! Horor banget ga siihh, ngebayangin ada makhluk aneh apa aja tuh di dalem! << kebanyakan nonton film Hollywood

Di depan mulut Goa. Gaya dulu sebelum masuk

Note: jangan ilfeel liat airnya yang coklat, ini karena abis hujan jadi tanahnya naik. Kata bapaknya, kalau ga hujan biasanya warna hijau tosca. Tapi airnya tetep seger dan dingin lho! Khas air pegunungan.

Wisata goa ini bukan pertama kalinya bagi saya, jaman SD dulu saya sempat mengunjungi Goa Jatijajar. Dan sebenarnya saya kurang suka, entah kenapa bawaannya mistis ditambah udara dalam goa yang kalau kata orang Jawa 'anyep' dan penerangan yang remang-remang.

eng..ing..eng..siap-siap masuk ke dalam Goa

Goa Pindul dibagi dalam 3 zona: terang, redup, gelap total. Selama tubbing kita akan dipandu sama 2 orang bapak. Bapak itu nantinya akan menjelaskan segala hal tentang Goa, mulai dari stalaktit-stalakmit, legenda asal-usul goa sampai mitos-mitos. Beliau juga bantuin ambil foto.

bagian atap goa yang jadi sarang kalelawar

Saat mendekati 'pintu keluar' pke banget menurut saya. Di bagian atas ada bagian yang bolong, jadi sinar matahari masuk dan dinding-dindingnya dilapisi lumut-lumut hijau. Dan yang paling bikin saya amazed adalah, ada salah satu stalaktit yang berkilau-kilau seperti timbunan kristal. Berdasarkan informasi dari si Bapak, itu merupakan mineral murni yang mengendap jadi berkilau-kilau. Subhanallah. Kemampuan alam membuat takjub manusia bener-bener bikin saya speechless.

dari foto ga keliatan kilau-nya ya :|

destinasi selanjutnya...




photos by: me, purwo, ecky
Link
Link


3 comments:

  1. wahhh udah ada catpernya,, gw jadi pembaca aja ah kali ini, ga sempet buat catper bo :(
    etapi seru inih catpernya dibagi2, jangan sampe ga selesai ya noy catpernyah, oiya foto tolong ditambah, ehmm, 1 lagi, nanti kasih rincian biayanya yak
    #LikeABoss
    hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap Jendral!
      gw emang rencananya mau ngasih rincian biaya juga jrie.kekeke..

      Delete