Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya.
Setiap jenjang memiliki dunia sendiri yang selalu dilupakan ketika umur bertambah tinggi. Tak bisa kembali ke kacamata yang sama bukan berarti kita lebih mengerti dari yang semula. Rambut putih tak menjadikan kita manusia yang segala tahu.
Dapatkan kita kembali mengerti apa yang ditertawakan bocah kecil atau yang digejolakkan anak belasan tahun seiring dengan kecepatan zaman yang melesat meninggalkan? Karena kita tumbuh ke atas tapi masih dalam petak yang sama. Akar kita tumbuh ke dalam dan tak bisa terlalu jauh ke samping. Selalu tercipta kutub-kutub pemahaman yang tak akan bertemu kalau tidak dijembatani.
Jambatan yang rendah hati, bukan kesombongan diri.
-Dee-
Untuk semua yang telah mendoakan dengan indah, terima kasih setulusnya. Semoga kebaikan doa tersebut kembali kepada kalian semua :)
Friday, February 22, 2013
Monday, February 18, 2013
Well Done, Neighbour!
Karena matkul setitik rusak rencana setahunan. Rencana trip ke ASEAN akhirnya tertunda (ketimbang gagal saya lebih suka bilang tertunda aja deh -.-). Daripada tiket yang dibeli hangus semua, akhirnya jalan juga, setidaknya 1 dari 3 tiket kepake walaupun jauh dari rencana sebelumnya.
Kali ini mengunjungi tetangga jauh tapi serumpun, yang punya rumah kecil tapi tertata apik. Singapura.
Kemakan omongan sendiri sih, selama ini nyinyir sama orang yang lebih milih jalan-jalan ke SG daripada menilik Indonesia. Karena buat saya yang lebih suka wisata alam, SG itu ga ada apa-apa yang bisa diliat, "Yaela mending uangnya gw pake ke Komodo deh". Tapi yaa..mau bagaimana lagi *suara serak Doraemon*.
Sejuta orang udah tau lah ya kondisi SG yang rapi, tertib, nyaman, aman, dsb. Tapi ada hal yang paling berkesan bagi saya adalah bagaimana cara mereka menjadikan hal sederhana jadi luar biasa menarik *sungkem*
#1. National Museum of Singapore
Seperti namanya disini berisi segala hal tentang SG, dari mulai ras yang ada disana, pakaian, makanan, sejarah, dll. Frankly speaking, mereka GA punya kebudayaan otentik yang bisa layak di-share. Karena disana itu ibarat tempat singgah, semua orang dari berbagai etnik ada disana. Awalnya Singapura itu ternyata adalah tempat penguasa Palembang (aduh lupa deh namanya, Sri Banowati atau siapalah gitu) melarikan diri.
Flora & fauna juga mereka ga punya.Yang di display itu: rambutan, mangga, pepaya dan flora lain yang bisa ditemui di setip sudut kebon Tanah Baru.
Dengan konten yang gitu-gitu doang tapi bisa bikin saya betah dan menikmati semua display. Menurut saya mereka sadar kalau apa yang dipunya sesungguhnya ga menarik-menarik amat. Jadi mereka berusaha membuat display yang seru & interactive, yang bikin pengunjung mau coba. Dan mereka berhasil!
Saya jadi sadar, "mennn..Indonesia kaya banget!!". Ga kebayang, kerennya Museum Nasional Indonesia kalau dikelola dengan baik. Pasti 5 lantai ga cukup. Banyak banget yang bisa ditampilin secara menarik, adat isitadat pernikahan tiap daerah yang rumit, rumah adat yang punya arti di setiap pemakaian bahannya, makanan yang dibuat dengan beragam rempah, flora & fauna endemik. Pasti bakal epic banget.
Belum pernah dalam hidup saya kunjungan ke museum mengahbiskan waktu berjam-jam dan menyimak setiap konten yang ada di dalamnya.
Ga kalah penting, souvenir yang dijual disana juga bagus-bagus. Meskipun yang dijual tuh ga ada hubungannya sih sama museum itu. Tapi setidaknya menggoda untuk dibeli. Hahaha.
#2. Museum Pengelolaan Air (Marina Barage)
Awalnya tertarik mengunjungi karena di bagian atas gedungnya ada taman untuk umum. Biasanya dipakai untuk olah raga sama main layangan. Pemandangannya bagus, apalagi kalau malam.
Seperti namanya, jadi museum ini mengedukasi bagaimana sebenarnya pengelolaan air di Singapura sampai akhirnya layak minum tanpa harus dimasak. Gitu doang? Don't judge a museum by its title nona. Haha. Karena begitu sampai dalam, mau nangis rasanya ngeliat display setiap ruangan.
Menarik, niat, kreatif dan yang paling bikin mangap adalah simulasi bendungan yang disediakan disana. Bagaimana cara pemerintah melakukan tindakan preventif supaya air ga menggenangi kota saat hujan besar. Simulasinya lengkap dengan suara gemuruh, kilatan cahaya dan hujan lho!
Tapi kayanya museum ini kurang terkenal di kalangan wisatawan, mungkin karena jauh ya. Tapi worth to visit man! Free lagi :D
Dua tempat itu jadi hal yang sangat berkesan banget buat saya. Karena banyak pelajaran yang bisa di dapat dan bikin saya jadi pengeenn banget bikin Museum Nasional Indonesia atau setidaknya ngebenerin yang udah ada tapi pengelolaannya bapuk, contoh nyata: Planetarium, tempat wisata sejuta potensi tapi minim kreasi.
Pelajaran lain juga, konsistensi pengelolaan akan terus mendatagkan keuntungan. Museum-museum tsb, meskipun saya ga tau kapan dibangunnya tapi kondisinya masih sangat bagus tanpa cacat sedikitpun. Jadi pengunjung betah, kalau pengunjung senang pastinya akan terjadi word of mouth-promosi dari mulut ke mulut dengan sendirinya. Kelemahan tempat wisata di Indonesia kan biasanya makin lama makin lapuk, contohnya Pusat Primata Schumutzer yang awalnya sangat apik dan modern tapi sekarang ga terawat lagi (ga takut didatengin almh.Ibu Schumutzer apa tuh ya, tempat wisata hasil donasinya ga lagi dikelola dengan serius) dan museum-museum lainnya yang banyak terkesan tua, spooky dan terabaikan.
Kalau menurut saya sih, pemerintah kalau mau mengembangkan pariwisata di Indonesia ga perlu tuh study banding segala. Cukup panggil aja backpacker dan para traveller dan adain FGD karena mereka pasti dapet banyak insight yang bisa di share dan untuk kemudian di adaptasi. Ga usah dibayar pun mereka akan dengan senang hati berbagi.
Wejangan terakhir dari saya, sayang banget kalau ke SG niatnya cuma belanja. Yahh.. setiap orang punya interest yang beda sih, yaahh...sudahlah :p
Kali ini mengunjungi tetangga jauh tapi serumpun, yang punya rumah kecil tapi tertata apik. Singapura.
Kemakan omongan sendiri sih, selama ini nyinyir sama orang yang lebih milih jalan-jalan ke SG daripada menilik Indonesia. Karena buat saya yang lebih suka wisata alam, SG itu ga ada apa-apa yang bisa diliat, "Yaela mending uangnya gw pake ke Komodo deh". Tapi yaa..mau bagaimana lagi *suara serak Doraemon*.
Sejuta orang udah tau lah ya kondisi SG yang rapi, tertib, nyaman, aman, dsb. Tapi ada hal yang paling berkesan bagi saya adalah bagaimana cara mereka menjadikan hal sederhana jadi luar biasa menarik *sungkem*
#1. National Museum of Singapore
Flora & fauna juga mereka ga punya.Yang di display itu: rambutan, mangga, pepaya dan flora lain yang bisa ditemui di setip sudut kebon Tanah Baru.
display flora |
buat yang penasaran sama aromanya |
Dengan konten yang gitu-gitu doang tapi bisa bikin saya betah dan menikmati semua display. Menurut saya mereka sadar kalau apa yang dipunya sesungguhnya ga menarik-menarik amat. Jadi mereka berusaha membuat display yang seru & interactive, yang bikin pengunjung mau coba. Dan mereka berhasil!
yang masih dipake di Indonesia, udah di museum-kan |
Di NMS juga ada ruang Pewayangan, dimana disitu kita bisa liat perkembangan perfilman di SG. Kumpulan filmnya, ada india, cina dan melayu. Lagi-lagi display ruangannya ciamik, dibuat seperti teater kecil dengan memutar film-film jaman dulu dan ada soundtrack yang bisa kita dengerin.
tinggal pilih mau dengerin lagu yang mana |
headsetnya ga abal-abal lho, suaranya jernih (Y-Y) |
salah satu poster film jadul |
Saya jadi sadar, "mennn..Indonesia kaya banget!!". Ga kebayang, kerennya Museum Nasional Indonesia kalau dikelola dengan baik. Pasti 5 lantai ga cukup. Banyak banget yang bisa ditampilin secara menarik, adat isitadat pernikahan tiap daerah yang rumit, rumah adat yang punya arti di setiap pemakaian bahannya, makanan yang dibuat dengan beragam rempah, flora & fauna endemik. Pasti bakal epic banget.
di ruangan sejarah, setiap pengunjung dipinjamkan tab *nangis* |
bisa mendengarkan dengan lebih fokus |
atap transparan, bikin ujan jd seru! |
berapa lantai? ratusan! :p |
Ga kalah penting, souvenir yang dijual disana juga bagus-bagus. Meskipun yang dijual tuh ga ada hubungannya sih sama museum itu. Tapi setidaknya menggoda untuk dibeli. Hahaha.
#2. Museum Pengelolaan Air (Marina Barage)
Awalnya tertarik mengunjungi karena di bagian atas gedungnya ada taman untuk umum. Biasanya dipakai untuk olah raga sama main layangan. Pemandangannya bagus, apalagi kalau malam.
bagian luar Marina Barage |
Seperti namanya, jadi museum ini mengedukasi bagaimana sebenarnya pengelolaan air di Singapura sampai akhirnya layak minum tanpa harus dimasak. Gitu doang? Don't judge a museum by its title nona. Haha. Karena begitu sampai dalam, mau nangis rasanya ngeliat display setiap ruangan.
ruangan pertama yang udah bikin takjub |
hampir semua media interaksinya adalah touchscreen |
make sure to bring back your trash |
lapangan yang bikin betah |
pelabuhan dan aktivitasnya |
yang paling dinanti, suasana senja |
finally the lights on |
Pelajaran lain juga, konsistensi pengelolaan akan terus mendatagkan keuntungan. Museum-museum tsb, meskipun saya ga tau kapan dibangunnya tapi kondisinya masih sangat bagus tanpa cacat sedikitpun. Jadi pengunjung betah, kalau pengunjung senang pastinya akan terjadi word of mouth-promosi dari mulut ke mulut dengan sendirinya. Kelemahan tempat wisata di Indonesia kan biasanya makin lama makin lapuk, contohnya Pusat Primata Schumutzer yang awalnya sangat apik dan modern tapi sekarang ga terawat lagi (ga takut didatengin almh.Ibu Schumutzer apa tuh ya, tempat wisata hasil donasinya ga lagi dikelola dengan serius) dan museum-museum lainnya yang banyak terkesan tua, spooky dan terabaikan.
Kalau menurut saya sih, pemerintah kalau mau mengembangkan pariwisata di Indonesia ga perlu tuh study banding segala. Cukup panggil aja backpacker dan para traveller dan adain FGD karena mereka pasti dapet banyak insight yang bisa di share dan untuk kemudian di adaptasi. Ga usah dibayar pun mereka akan dengan senang hati berbagi.
Wejangan terakhir dari saya, sayang banget kalau ke SG niatnya cuma belanja. Yahh.. setiap orang punya interest yang beda sih, yaahh...sudahlah :p
Tuesday, February 5, 2013
The Kitten Story #6 - Apin Si Pejantan Tangguh
Bagi saya, Apin adalah kucing paling tangguh. Beda dengan Messi yang terlahir dengan darah setengah ras, disusui ibunya sampai 3 bulan dan selalu hidup nyaman. Apin sudah terpisah dari Ibunya sejak masih usia menyusu, sempat hidup dijalan sebelum akhirnya di adopsi dan ia murni Indonesia :D
Selama kurang lebih 3 bulan di rumah, Apin sudah melewati banyak hal. Dari mulai Ringworm yang bikin badannya botak-botak, FIP virus yang bikin Apin harus selalu minum obat, ususnya yang tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik sehingga badannya lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan kucing seusianya, scabies yang bikin kulitnya kering dan mengelupas, dan sekarang kata dokter ginjalnya sudah mulai membesar.
Walaupun begitu Apin tetap aktif, pecicilan selayaknya kucing sehat. Makannya juga gembul. Sotoy juga, suka nantangin kucing senior. Hobinya berjemur di matahari. Apin juga pinter, kalau dipanggil nurut ^^
Sekarang Apin membaik, jamur di badannya sudah jauh berkurang. Kulitnya sudah regenarasi, bulunya juga sudah tumbuh lebat di bagian kaki, punggung dan dada yang dulu botak-botak.
Selama dua bulanan ini, setiap hari diolesi minyak zaitun, seminggu sekali dimandikan, kandangnya dijemur, kain alas tidurnya diganti setiap hari. Alhamdulillah membuahkan hasil :)
Terbukti kesabaran dan kasih sayang jauh lebih ampuh, dibandingkan kalau hanya mengandalkan obat-obatan. Semoga Apin bisa tumbuh besar jadi pejantan tampan.
Selama kurang lebih 3 bulan di rumah, Apin sudah melewati banyak hal. Dari mulai Ringworm yang bikin badannya botak-botak, FIP virus yang bikin Apin harus selalu minum obat, ususnya yang tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik sehingga badannya lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan kucing seusianya, scabies yang bikin kulitnya kering dan mengelupas, dan sekarang kata dokter ginjalnya sudah mulai membesar.
Bagian dada & kaki masih merah karena jamur |
kulit Apin butuh perawatan ekstra |
Sekarang Apin membaik, jamur di badannya sudah jauh berkurang. Kulitnya sudah regenarasi, bulunya juga sudah tumbuh lebat di bagian kaki, punggung dan dada yang dulu botak-botak.
Selama dua bulanan ini, setiap hari diolesi minyak zaitun, seminggu sekali dimandikan, kandangnya dijemur, kain alas tidurnya diganti setiap hari. Alhamdulillah membuahkan hasil :)
Apin yang semakin tampan |
Berburu Kembang Api
Alkisah 4 wanita yang antara kurang kerjaan atau memang berjiwa petualang, malam tahun baru memutuskan untuk berburu kembang api. Lokasinya adalah: Fly Over Depok.
Sesungguhnya otak dari semuanya adalah saya, mua ha ha ha. Karena konon kabarnya kembang api malam tahun baru di fly over Depok itu spektakuler banget. Udah dari beberapa tahun lalu sebenernya saya penasaran, tapi karena ga pernah ada temen yang bisa diajak jadinya ga pernah kesampean. Akhirnya di penutupan 2012 saya berhasil menjaring korban >:)
Ternyata oh ternyata orang yang punya ide brilian untuk melihat kembang api di fly over bukanlah hanya saya seorang, melainkan juga 1/3 warga Depok. Ngiikk.
Sekitar jam 00.30, massa mulai berkurangm dan kami berhasil naik ke puncak fly over. Ternyata masih banyak kembang api bagus. Mungkin klimaks malah *sotoy*. Sayangnya kamera ga sangggup menjangkau T-T
Kesimpulan: Jam 11.30 lebih bagus liat kembang api dari jalan margonda, banyak penduduk yang nyalain kembang api dan jalanan margonda sepi karena terpusat di beberapa titik seperti Detos, Margo City dan fly over *sigh*. Lewat jam 12 malem, baru deh ke fly over. Tapi kayanya.. cukup sekali seumur hidup aja deh ini mah ( .__.)
Sesungguhnya otak dari semuanya adalah saya, mua ha ha ha. Karena konon kabarnya kembang api malam tahun baru di fly over Depok itu spektakuler banget. Udah dari beberapa tahun lalu sebenernya saya penasaran, tapi karena ga pernah ada temen yang bisa diajak jadinya ga pernah kesampean. Akhirnya di penutupan 2012 saya berhasil menjaring korban >:)
Ternyata oh ternyata orang yang punya ide brilian untuk melihat kembang api di fly over bukanlah hanya saya seorang, melainkan juga 1/3 warga Depok. Ngiikk.
dibandingkan tahun barum ini lebih seperti ada huru hara -_- |
tidak berhasil mencapai puncak fly over ( "-_-)/|| |
Sekitar jam 00.30, massa mulai berkurangm dan kami berhasil naik ke puncak fly over. Ternyata masih banyak kembang api bagus. Mungkin klimaks malah *sotoy*. Sayangnya kamera ga sangggup menjangkau T-T
Kesimpulan: Jam 11.30 lebih bagus liat kembang api dari jalan margonda, banyak penduduk yang nyalain kembang api dan jalanan margonda sepi karena terpusat di beberapa titik seperti Detos, Margo City dan fly over *sigh*. Lewat jam 12 malem, baru deh ke fly over. Tapi kayanya.. cukup sekali seumur hidup aja deh ini mah ( .__.)
Subscribe to:
Posts (Atom)