Saturday, March 6, 2010
Prajurit Garis Depan
Suatu ketika ada seorang 'Jendral' mendesak para 'prajuritnya' untuk maju ke depan, karena semua prajurit tak juga memenuhi permintaannya maka Ia menujuk salah satu kelompok prajurit.
Jendral : "Kalian sudah siap?", sambil menunjuk.
Prajurit : "eerr.. tapi kami tidak pakai power point"
Jendral : "ok ga apa -apa"
Maka majulah para prajurit tersebut, dengan ringan hati (tanpa tahu bahwa mereka sebenarnya akan berperan sebagai tumbal)
Setelah 3 kelompok prajurit maju, maka Sang Jendral memulai evaluasinya.
Jendral : "Kelompok 1, bagaimana perasaan kalian melihat dua kelompok setelahnya?"
Prajurit : "err..hehe.." (can't speak). "Terlihat lebih siap", akhirnya ada juga yang bicara.
Jendral : "Ya benar. Kalau ini adalah pitching dengan client maka kesempatan menang kalian tidak ada"
Prajurit : (nod.nod)
Jendral : " Tadi kalian bilang bahwa eksekusi radio sama dengan TVC, menurut saya itu adalah bentuk dari kemalasan", dengan ekspresi datar namun tetap menyayat!
"Seharusnya setiap media itu berbeda"
lalalalalalalala... (begitu banyak evaluasi kemudian akhirnya sampai pada..) "Ya in general kalian tidak mempersiapkannya dengan baik!"
Prajurit : ~terbunuh~
Pesan moral : Jangan selalu menurut apabila 'Sang Jendral' menyuruh Anda maju paling pertama kecuali Ia mengancam Anda dengan benda tumpul. Menjadi yang pertama tanpa persiapan sama dengan menumbalkan diri di medan perang.
Menjadi prajurit garis depan tidak selalu salah, kecuali dengan persiapan matang sehingga tidak berakhir dengan lemparan kalimat "kemalasan".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment